Jumat, 16 Oktober 2015

Produk Muslim Ori dari MAN Surabaya!

MAN SURABAYA 
Ditempat ini, perubahan visi dan misi hidup mulai terjadi. Setiap momen pasti istimewa, karena orang-orang yang terlibat didalamnya pun tak kalah istimewa. Ya, semua berawal dari mengamati. Menikmati film nyata disekeliling, dan menganalisa melalui celah otak yang bersisa. Namun faktanya, perempuan selalu menggunakan perasaan sebagai tolak ukur yang utama walaupun logika juga sangat berperan. Tentu saja logika perempuan adalah perasaan itu sendiri. Hahaa
Banyak momen penting, lucu, haru yang mewarnai setiap tapak sepatu mengelilingi gedung ini, dari ujung keujung. Jika kau bertanya, ada momen romantis nggak? Surely have done, dear. Hihii. Penasaran ya? Tunggu tulisan saya selanjutnya ya. In shaa Allah ada ibrah yang bisa kita ambil, karena setiap peristiwa -apapun itu- ada hikmahnya. Terutama bagi kamu yang masih berstatus SMA sederajat, atau yang akan melanjutkan, atau bahkan kamu alumni dari sekolah yang sama dengan saya, seangkatan dengan saya, sekelas dengan saya.. –hati hati ya! Jika ditulisan saya selanjutnya, ada nama yang saya sebutkan atau peristiwa yang saya tulis berkaitan denganmu. Mohon jangan tersinggung, tersipu, ataupun terharu. Hihi..- 
By the way, bicara tentang hikmah dari suatu peristiwa.. Ada peristiwa yang akan saya bagi ditulisan ini mengenai foto ini. Jadi gini, saya lupa hari itu hari apa dan mata pelajaran apa. yang saya ingat, saya kelas XII dan tinggal menghitung hari menuju UNAS (Ujian Nasional). 
Kamera digital milik kawan sudah ditangan, siap mengabadikan momen yang bersisa sebelum hengkang dari sekolah ini. Saya pun beranjak dari kelas yang nggak semua pada sibuk belajar, soalnya nggak ada guru pembimbingnya (Hehe, mohon jangan ditiru ya adik adik..). Pengambilan gambar dimulai dari loby, mushalla (yang penuh kenangan, disini murid dan guru tidak pernah shalat munfarid dan ada berbagai kisah lainnya yang membuat rindu :”) dan seterusnya. Nah, tibalah saat pemotretan terakhir..  
Ternyata ada yang lagi konsentrasi muroja’ah di sudut ruangan kecil yang memisahkan lab elektronik dengan kelas.. 
Maa syaa Allaah.. 
Sebut saja namanya Mawar XD 
Bercanda, sebut saja namanya Dziki. Teman sekelas saya yang jago lari ini lagi konsentrasi hafalan, cita-citanya setelah lulus nanti belajar di perguruan tinggi tahfidz setelah itu melanjutkan kuliah di perguruan tinggi yang sama, ngambil sastra Arab. Universitas Ali bin Abi Thalib sasarannya, biar setelah lulus langsung terjun dakwah dan mengabdi ke masyarakat. Inti dari wawancara dadakan yang tak disengaja ini, beliau menuturkan bahwa orientasi hidupnya adalah mencari ridha Allah dalam semua langkah yang akan diambil. Kudu teliti dan mawas diri, karena hidup hanya satu kali. 
Maasyaa Allaah.. 
Ini nih salah satu produk muslim yang harus dibanggakan. Ori dari MAN Surabaya, jurusan Keagamaan. 
Walaupun beliau ada sedikit kebutuhan khusus, tapi itu tidak mematahkan semangat beliau untuk terus mencari ilmu dan berkontribusi untuk umat. Apapun yang akan terjadi di masa depan, jika tujuannya bukan untuk mendapatkan ridha Allah semua akan menjadi sia-sia. Sungguh, tidak ada yang kebetulan di dunia ini melainkan sudah apa yang menjadi qadha’ Nya. Perbincangan yang singkat, tetapi menjadi cambukan keras bagi pemuda/i yang masih bimbang mencari jati diri apalagi bimbang ke arah mana ia harus melangkah. Macam saya ini pada waktu itu.. Hehe 
Tapi buat kamu yang sekarang bimbang akan melanjutkan dimana, haruskah sama seperti kawan saya, Dziki. Atau nggak usah kuliah aja tapi nyantren, atau mau kerja dulu.. Tunggu tulisan saya selanjutnya, yaa! In shaa Allah ada tips yang akan saya share baik dari pengalaman pribadi maupun orang lain. 
Semoga bermanfaat! Have a nice day!